Polygon Journey: Jakarta-Denpasar-Jakarta
Dikisahkan oleh Kuwats, pemonitor petualangan Iwansunter:
Day 18 : Iwan mengayuh sepedanya menuju kota Madiun dan terus menuju pinggir kota untuk menyambangi desa kelahiran kedua orang tuanya. Di pemakaman sebuah desa yang bernama Patihan, terbaring untuk selamanya jasad sang Ayah tercinta. Lepas tengah hari Iwan telah tiba di makam sang Ayah. Ia pun melepaskan rindu meski hanya untuk menatap gundukan tanah seraya memanjatkan doa. Malam hari, Iwan menginap di rumah sanak famili sang Ibunda.
Day 19 : Pukul 10 pagi Iwan meninggalkan desa kelahiran kedua orang tuanya untuk melanjutkan perjalanan. Menjelang sore hari, ia tiba di kota Solo dan langsung menuju ke asrama CPM -AD untuk menemui sahabat baiknya yang tinggal di sana sekaligus untuk menumpang bermalam.
Day 20 : Seharian penuh Iwan melepaskan lelah di kota Solo. Ia berencana untuk mendaki gunung Lawu, dengan menyertakan sepedanya hingga ke puncak, mulai esok hari. Hari ini ia pun sempat mengunjungi beberapa rekan petualang yang akan di kota tersebut.
Day 21 : Pagi ini Iwan mengayuh sepeda Polygon nya menuju kaki gunung Lawu. Ia sempat menuturkan bahwa jalur Tawangmangu-Cemoro Sewu terdapat tanjakan yang luar biasa. Jarak 1 km serasa 10 km, begitu keluhnya.
Day 22 : Hari ini tidak ada kabar apapun dari Iwan. Perkiraan saya, ia sedang mendaki gunung Lawu.
Day 23 : Sejak pagi hingga siang saya tidak mendapat kabar dari Iwan. Namun menjelang magrib ia mengabarkan bahwa ia tengah berada di pinggiran kota Solo. Ia menuturkan bahwa kemarin pagi ia mulai mendaki dan menginap di sekitar puncak gunung Lawu. Dan pagi hari tadi ia mulai menuruni gunung dan tiba di kaki gunung lepas tengah hari. Ini berarti pendakian gunung ini adalah pendakiannya yang ketiga (dengan menyertakan sepeda hingga ke puncak) dalam perjalanannya kali ini setelah gunung Batur dan gunung Ringgit.
Day 24 : Iwan menuturkan hari ini adalah hari pemulihan tenaga setelah energinya terkuras dua hari kemarin.
No comments:
Post a Comment