BERJALAN KAKI UNTUK BUMI
perjalanan ini didedikasikan untuk Adinda Tercinta, Almarhum Iwan Ketan
Minggu, 22 Mei 2011
Tadi malam akhirnya Iwan "dievakuasi mundur" oleh seorang sahabatnya yang berasal dari Sidoarjo dengan menggunakan sepeda motor. Maklum, belokan jalan menuju Semeru melalui jalur Bromo yang seharusnya ia lewati telah terlewat cukup jauh. Atas kejadian ini Iwan menjelaskan melalui sms, "Tadi, biar gw kelewat sampai tengah kota Pasuruan sebenarnya ada jalan juga ke Bromo. Tapi di sana gw akan susah tidur malam ini karena nggak ada SPBU. Yang ada kantor polisi. Gw males kalo di kantor tersebut krn pasti banyak pertanyaan. Makanya gw mending mundur di anter temen." Malam ini, Iwan tidur di sebuah SPBU.
Selepas subuh, sesuai rencana, Iwan segera meninggalkan SPBU yang berada di pinggir kota Pasuruan untuk melanjutan perjalanannya. Dua jam lebih kemudian, ia memberi kabar bahwa ia telah berada di Warung Dowo arah Tosari, sebuah desa terakhir Bromo jalur Pasuruan. "Hari ini nggak bisa sampe Bromo krn sampe Tosari aja dah 37km. Sedang dari Tosari msh lumayan ke Penanjakan. Belum lagi kalo turun ke pasir laut." Ia melanjutkan sms-nya, "Besok targetnya kemping di atas kaldera jalur Sukapura Probolinggo. Hari ini paling gw nginep di Kec. Puspo krn desa Tosari msh 25km."
Plang Persimpangan Bromo-Malang
Alhamdulillah, kekhawatiranku akhirnya sirna ketika Iwan mengabarkan bahwa ia telah berada di sebuah mesjid di Dusun Junggo. Ia pun telah mendapat izin dari Kepala Dusun Junggo untuk menumpang nginap di masjid tersebut. Begitu baiknya sang Kepala Dusun, bahkan pada malam hari Iwan dijamu untuk santap makan malam bersama.
(reported by kaes)
No comments:
Post a Comment