7 April 2014
Semalam Iwan menumpang nginap di rumah seorang teman di Bekasi. Pagi ini, setelah sarapan, Iwan kembali melanjutkan perjalanannya. Cuaca agak panas menggelayuti kota Bekasi dan sekitarnya.
Beberapa jam kemudian ia telah melewati Cibitung dan Cikarang. Menjelang siang ia hanya mampu berlari selama setengah jam dan beristirahat setengah jam. Ritme ini yang terpaksa ia pertahankan demi menjaga ketahanan tubuh. Target hari ini adalah kota Karawang.
Iwan beristirahat siang di sebuah pom bensin di daerah Lemah Abang. Cuaca kadang panas, kadang mendung. Menyadari kondisi perjalanan yang berat selama dua hari ini, Iwan mulai berpikir untuk konsen pada setengah target saja (dari target awal), yaitu mencapai Surabaya! Ia belum berani menargetkan untuk bisa melakukan perjalanan kali ini "pulang pergi".
Ya, berlari memang berbeda dengan berjalan kaki! Dibutuhkan stamina yang luar biasa untuk melakukannya. Selain itu, kehati-hatian juga sangat diperlukan. Kaki tidak boleh cidera!
Menjelang Ashar Iwan mengira tengah mendekati kota Karawang. Dengan ritme yang mulai stabil ia terus mengayun kakinya. Namun menjelang magrib, kota Karawang masih juga belum terjamah.
Ia salah duga. Awalnya ia mengira kota Karawang hanya sekitar 10 km lagi. Ternyata, masih 15 km!
Karena ia harus tiba di rumah seorang kawan di kota Karawang, maka meski gelap menerpa ayunan kaki tidak ia hentikan. Iwan terus mengayun kakinya! Gelap dan rintik hujan menemani lari kecil Iwan.
Menjelang pukul 8 malam, Iwan akhirnya tiba di rumah seorang sahabat di Karawang.
Diceritakan kembali oleh: Kuwat Slamet
No comments:
Post a Comment