Minggu, 3 April 2016, Iwan bersama rekannya, Om Alex (begitu Iwan memanggil sahabatnya ini), take-off menuju kota Pontianak di Kalimantan Barat untuk memulai petualangan di tahun ini.
Kurang lebih pukul 9 pagi Iwan telah tiba di bandara Soekarno-Hatta, Banten. Di depan pintu masuk terminal 1C, Om Alex telah siaga menunggu.
Om Alex mengemas sepada Polygonnya dalam wadah kardus yang dikemas dengan rapi sedangkan Iwan hanya membalut sepedanya dengan kain bekas karung beras. Alasannya, biar tidak overweight saat ditimbang nanti. Begitu kata Iwan.
Lewat pukul 11 siang Iwan mengabarkan bahwa ia telah berada di dalam pesawat dan beberapa menit lagi akan segera take-off.
Sementara itu, di kota Pontianak, beberapa sahabat saya yang sedang bertugas di kota tersebut (diantaranya adalah Mas Rizki dan Mas Ega) mengatakan akan menjemput Iwan dan Om Alex di bandara Supadio. Terima kasih kawans...!
Lewat tengah hari kemudian, saya mendapat kabar bahwa Iwan dan Om Alex telah berada di kantor baru Balai Diklat yang berada di pinggiran kota Pontianak.
Mereka berdua segera merakit sepeda Polygon masing-masing untuk memastikan tidak ada bagian sepeda yang rusak atau tidak berfungsi akibat dimasukkan ke dalam bagasi pesawat.
Di Bandara Soeta, Minggu, 3 Maret 2016 |
Bersama Mas Masael Palagia alias Ega, di Pontianak |
Merakit sepeda ditemani Mas Rizki Herdian |
Merakit sepeda |
Bersama Pak Fariz, Kepala BDK Pontianak |
Diceritakan oleh Kuwat Slamet
No comments:
Post a Comment