Day 17, Rabu, 20 April 2016 (Etape IV: Sabah - Tawau, 546km)
|
Rute Perjalanan |
Kemarin malam, melalui fitur pesan FB, Om Alex menyampaikan bahwa ia tidak melanjutkan perjalanannya kembali. Ia cukup puas dengan mampu mencapai kota Sabah. Ya, saya pun cukup salut padanya karena saat di Miri, ia sudah mengutarakan bahwa ia ingin mengakhir perjalanan di kota Miri saja. Nyatanya, ia mampu menembus Kinabalu, Sabah.
Pagi ini, Iwan memberi kabar pada saya bahwa saat ini ia sedang berada di kota Nabalu. Karena tidak mendapat tumpangan menginap, ia tidur di pinggir jalan raya menggunakan
sleeping bag. Baginya, hal seperti ini adalah hal yang biasa. Dalam setiap petualangannya, bila ia tidak mendapatkan tempat untuk menginap seperti pos polisi, mushola, masjid, atau pombensin, maka piliha terakhir jatuh pada lokasi apa saja yang dianggapnya nyaman dan aman.
|
Gunung Kinabalu dilihat dari kota Nabalu |
Saya sempat menyindir dia saat ia memperlihatkan gunung Kinabalu dalam foto yang dikirimkan. Saya bilang, "nggak pengen ndaki bawa sepeda ke atas, Boz?"
Iwan menjawab, "biaya masuknya 2 juta! Duit darimana...?"
Waoww terkejut juga saya mendengar angka tersebut. Rupanya cukup mahal untuk bisa mendaki satu-satunya gunung yang ada di pulau Kalimantan ini!
Pukul 8 lewat Iwan mengabarkan bahwa ia baru saja selesai menumpang mandi di sebuah rumah makan. Dan saat ia mengirim pesan, ia sedang memasak mie plus telor. Nasi semalam yang ia buat, tidak basi karena suhu di sana cukup dingin.
|
masak mie telor dulu, katanya |
Siang hari, sebuah pesan WA dari nomor Malaysia masuk ke hape saya. Di pesan tersebut muncul beberapa foto Iwan sedang santap siang dengan seorang pemuda. Ternyata, si pemuda inilah yang mengirim pesan singkat tersebut. Namanya Edy Harun. Ia bertemu Iwan saat sholat di masjid. Mereka pun ngobrol hingga makan siang bersama.
|
Di depan plang Kinabalu Park |
|
Di depan pintu masuk menuju wisata Gunung Kinabalu |
|
Di depan pintu masuk menuju wisata Gunung Kinabalu |
|
Menuju Ranau |
|
Menuju Ranau |
|
Sunyi senyap |
|
Sunyi senyap |
|
Bersama Bang Edy Harun di Ranau |
|
Santap siang selepas sholat |
|
Santap siang bersama Bang Edy Harun di Ranau |
Dikisahkan oleh Kuwat Slamet
No comments:
Post a Comment