Friday, June 22, 2007

Di Puncak G Lawu, 13 Juni 2007



Inilah aku di puncak Gunung Lawu di Jawa Timur. Pendakian ini merupakan rangkaian perjalananku bersepeda seorang diri ke-4 dengan rute Jakarta - Bali - Jakarta selama 28 hari (start 23 Mei 2007 dan finish 19 Juni 2007)

Di Puncak G Ringgit Jawa Timur, 6 Juni 2007



Inilah aku di puncak Gunung Ringgit di Situbondo, Jawa Timur. Pendakian ini merupakan rangkaian perjalananku bersepeda seorang diri ke-4 dengan rute Jakarta - Bali - Jakarta selama 28 hari (start 23 Mei 2007 dan finish 19 Juni 2007)

Di Puncak G Batur Bali, 2 Juni 2007



Inilah aku di puncak Gunung Batur di Bali. Pendakian ini merupakan rangkaian perjalananku bersepeda seorang diri ke-4 dengan rute Jakarta - Bali - Jakarta selama 28 hari (start 23 Mei 2007 dan finish 19 Juni 2007)

Ekspedisi tahun 2003 di Sinar Harapan

Ekspedisi tahun 2004 di Sinar Harapan

Friday, June 15, 2007

Polygon Journey: Jakarta-Denpasar-Jakarta

Dikisahkan oleh Kuwats, pemonitor petualangan Iwansunter:

Day 18 : Iwan mengayuh sepedanya menuju kota Madiun dan terus menuju pinggir kota untuk menyambangi desa kelahiran kedua orang tuanya. Di pemakaman sebuah desa yang bernama Patihan, terbaring untuk selamanya jasad sang Ayah tercinta. Lepas tengah hari Iwan telah tiba di makam sang Ayah. Ia pun melepaskan rindu meski hanya untuk menatap gundukan tanah seraya memanjatkan doa. Malam hari, Iwan menginap di rumah sanak famili sang Ibunda.
Day 19 : Pukul 10 pagi Iwan meninggalkan desa kelahiran kedua orang tuanya untuk melanjutkan perjalanan. Menjelang sore hari, ia tiba di kota Solo dan langsung menuju ke asrama CPM -AD untuk menemui sahabat baiknya yang tinggal di sana sekaligus untuk menumpang bermalam.
Day 20 : Seharian penuh Iwan melepaskan lelah di kota Solo. Ia berencana untuk mendaki gunung Lawu, dengan menyertakan sepedanya hingga ke puncak, mulai esok hari. Hari ini ia pun sempat mengunjungi beberapa rekan petualang yang akan di kota tersebut.
Day 21 : Pagi ini Iwan mengayuh sepeda Polygon nya menuju kaki gunung Lawu. Ia sempat menuturkan bahwa jalur Tawangmangu-Cemoro Sewu terdapat tanjakan yang luar biasa. Jarak 1 km serasa 10 km, begitu keluhnya.
Day 22 : Hari ini tidak ada kabar apapun dari Iwan. Perkiraan saya, ia sedang mendaki gunung Lawu.
Day 23 : Sejak pagi hingga siang saya tidak mendapat kabar dari Iwan. Namun menjelang magrib ia mengabarkan bahwa ia tengah berada di pinggiran kota Solo. Ia menuturkan bahwa kemarin pagi ia mulai mendaki dan menginap di sekitar puncak gunung Lawu. Dan pagi hari tadi ia mulai menuruni gunung dan tiba di kaki gunung lepas tengah hari. Ini berarti pendakian gunung ini adalah pendakiannya yang ketiga (dengan menyertakan sepeda hingga ke puncak) dalam perjalanannya kali ini setelah gunung Batur dan gunung Ringgit.
Day 24 : Iwan menuturkan hari ini adalah hari pemulihan tenaga setelah energinya terkuras dua hari kemarin.

Friday, June 08, 2007

Polygon Journey: Jakarta-Denpasar-Jakarta

(dikisahkan secara singkat oleh Kuwats)

Selasa, 5 Juni 2007 merupakan hari ke-14 perjalanan Iwansunter. Pagi itu ia mengayuh dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju kota Situbondo untuk memenuhi janji dengan seorang sahabatnya setelah beberapa hari sebelumnya ia menuntaskan misinya di Bali. Sore hari, ia bersama Handoko, Ketua Mapala Baluran Univ Abdurrahman Saleh menuju pos pendakian di kaki gunung Ringgit yang terletak di sebelah barat kota Situbondo. Rabu pagi Iwan dan Handoko mendaki gunung Ringgit. Tentu saja dalam pendakian kali Iwan pun menyertakan sepeda Polygon yang ia kayuh selama ini. Menurut Iwan ia membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk mencapai puncak. Iapun menuturkan bahwa di gunung Ringgit terdapat tanjakan terjal yang mencapai sudut kemiringan hampir 90 derajat. Sedemikian terjalnya, di tebing tersebut telah tersedia tali yang dapat digunakan para pendaki sebagai alat bantu demi keselamatan. Menjelang magrib, Iwan dan Handoko telah berada kembali di kaki gunung Ringgit.

Kamis pagi pukul 10, Iwan kembali melanjutkan perjalanannya menuju Jakarta. Jalur pulang yang ia tempuh adalah jalur selatan pulau jawa. Hari itu ia melahap jarak Situbondo – Probolinggo. Malam hari ia menginap di Mapala Marabunta Univ Pancamarga.

Jumat, 8 Juni 2007, yang merupakan perjalanan hari ke-17 Iwan meneruskan perjalanan menuju arah Madiun. Ia memang mewajibkan dirinya untuk selalu singgah di sebuah desa di pinggiran kota kelahiran kedua orangtuanya. Terlebih lagi, sejak kepergian sang ayah tahun lalu, Iwan merasa sangat harus mengunjungi makam ayah yang sangat ia cintai. Perjalanannya hari ini hanya menempuh jarak Probolinggo – Kertosono. Iwan menuturkan bahwa saat ia melalui jalur Jombang – Kertosono, ingatannya menerawang ke masa dua tahun yang lalu, saat ia menuntaskan misi perjalanan bersepeda seorang diri untuk pertama kali dengan jarak Jakarta – gunung Rinjani, Lombok – Jakarta. Malam ini ia menumpang menginap di Pos Polisi Baron, Jawa Timur.

Polygon Journey: Jakarta-Denpasar-Jakarta

(dikisahkan secara singkat oleh Kuwats)

Jumat siang, 1 Juni 2007, Iwan telah memasuki kota Denpasar. Kedatangannya di sana telah dinanti oleh seorang sahabat baiknya, Toto Totog alias Toto Tapalnise. Perjalanan bersepeda Iwan kali ini memang juga diperuntukkan sebagai ajang “melunasi janji” Iwan kepada Toto untuk melakukan pendakian bersama gunung Batur. Iwan tidak akan pernah melupakan pertolongan yang diberikan Toto kepadanya tahun lalu. Sekedar flash back, tahun lalu saat Iwan tiba di kota Larantuka yang merupakan kota ”ujung timur” sebagai target perjalanannya bersepeda, Iwan mendapat berita tentang kepergiaan sang ayah untuk selama-lamanya. Sulit dipercaya, hari itu juga Iwan bisa tiba di pinggir kota kecil Madiun untuk menemui jasad sang ayah yang siap untuk dimakamkan. Yang pasti, pertolongan demi pertolongan diperoleh Iwan saat itu, termasuk pertolongan dari Toto.

Sabtu pagi, Iwan dan Toto menuju ke kaki gunung Batur di pulau Bali. Iwan tetap menggunakan sepeda Polygonnya sedangkan Toto mengendarai sepeda motor. Saat mendaki gunung Batur, Iwan tetap menyertakan sepedanya hingga ke puncak gunung tersebut. Bila saya tidak salah, ini berarti adalah gunung ke-3 yang ia daki dengan menyertakan sepedanya hingga ke puncak, setelah gunung Rinjani di tahun 2005 dan gunung Sinabung di tahun 2006.

Minggu pagi Iwan dan Toto kembali menuruni gunung Batur. Perjalanan cukup melelahkan mengingat Iwan harus membopong ranselnya dan sekaligus, secara bergantian, membopong sepedanya.

Senin pagi Iwan kembali melalukan perjalan menuju Jakarta. Saat saya hubungi sore tadi, ia sedang berada di kapal feri yang membawanya menyeberangi selat yang menghubungkan pulau Bali dengan pulau Jawa. Malam ini ia berencana menginap di kantor pelabuhan di Banyuwangi. Menurutnya, esok ia akan mengayuh sepedanya menuju kota Situbondo dan akan memenuhi janji dengan seorang temannya di sana untuk mendaki gunung Ringgit. Tentu saja dengan menyertakan sepeda Polygon hingga ke puncak.