Tuesday, May 25, 2010

Perjalanan Bersepeda Seorang Diri: Manado-Jakarta, Hari ke-25 (DI KOTA LUWUK)



(Ditulis dan diolah oleh Kaes, berdasarkan pesan singkat dan pembicaraan via hp. Perjalanan ini disponsori oleh Polygon, Indosat, Kelurahan Sunter Agung Jakarta, Bikepacker Community)



Hari ke-25 (Selasa, 25 Mei 2010):
Hari ini gw stay dulu di kota Luwuk. Tadinya rencana akan cabut dari Luwuk pagi ini (kembali menuju Poso) tapi berhubung temen-temen Mapala Untika asik-asik, gw rest dulu lah sehari lagi di sini. Mereka juga minta gw untuk sharing perjalanan selama ini.

Monday, May 24, 2010

Perjalanan Bersepeda Seorang Diri: Manado-Jakarta, Hari ke-21 s.d. 24 (MENUJU LUWUK)



(Ditulis dan diolah oleh Kaes, berdasarkan pesan singkat dan pembicaraan via hp. Perjalanan ini disponsori oleh Polygon, Indosat, Kelurahan Sunter Agung Jakarta, Bikepacker Community)

Hari ke-21 (Jumat, 21 Mei 2010):
Siang ini gw dah nyampe kota POSO, the city of terror, katanya. Gw ketemu sama temen kakak gw yang tugas di sini. Malam ini gw tidur di kampus.

Hari ke-22 (Sabtu, 22 Mei 2010):
(SMS pertama): Siang tadi gw sempet kehujanan setengah jam lebih di perjalanan, di tempat sepi yang jauh dari pemukiman penduduk. Jalur ke arah Ampana sangat sepi. Jarak antardesa sangat jauh. Jalan banyak yang rusak, banyak longsoran, dan jalan naik-turun.
(SMS kedua): Percaya nggak? Dari start di Poso sampe Ampana yang berjarak sekitar 150km, gw nggak makan! Gw cuma ngemil 10 chocolatos seharga gopean sama ngemut 15 permen.
(SMS ketiga): Gw nggak makan krn kondisinya nggak memungkinkan untuk makan. Karena waktu tengah hari gw kejebak hujan. Setelah itu nggak ada warung makan yang murah. Yang ada cuma rumah makan tempat rest mobil pribadi atau truk. Kalo besok pasti makan pagi dan ngebungkus untuk makan siang.

Hari ke-23 (Minggu, 23 Mei 2010):
(SMS pertama): Pagimana aku bisa tau kau di ujung sana. Pagimana aku bisa bertemu denganmu. Pagimana kah jarak ini kulalui. Pagimana kah aku boleh mencintaimu. Pagimana lelah ini untukmu dan Pagimana aku diizinkan untuk menidurimu malam ini. (Pagimana nama sebuah kecamatan).
(SMS kedua): Tadi saat masuk kecamatan Lobu, ada jembatan unik sepanjang 100 meteran. Jembatannya terbuat dari kayu dan cuma muat untuk satu mobil. Bagian atasnya ditutup dengan seng, jadinya seperti lorong panjang.
(SMS ketiga): Gw di Polsek Pagimana. Besok hantam Luwuk karena dah nggak jauh. Kata Polisi, jaraknya sekitar 64 kiloan. Cuma jalannya nanjak, katanya.

Hari ke-24 (Senin, 24 Mei 2010):
Gw dah di Luwuk. Antara Pagimana-Luwuk, tepatnya setelah desa Poh menuju desa Biak ada tanjakan yang melebihi tanjakan Santigi. Saat kembali nanti (menuju Poso kembali) , tanjakan dari Biak menuju Poh pasti akan lebih ganas dari tanjakan Kebon Kopi di Toboli Palu.

Thursday, May 20, 2010

Perjalanan Bersepeda Seorang Diri: Manado-Jakarta, Hari ke-19 s.d. 20 (MENUJU POSO)



(Ditulis dan diolah oleh Kaes, berdasarkan pesan singkat dan pembicaraan via hp)

Hari ke-19 (Rabu, 19 Mei 2010):
Hari ini istirahat di Palu setelah ndaki dua gunung. Besok rencana akan lanjut ke Poso.
Oya, selama di Palu, ada teman baru yang menganggap gw dah kayak saudara sendiri. Namanya Mas Sodiq. Dia pendiri Mapala Santigi Fakultas FISIP Universitas Tadulako Palu. Dia yang berkorban sampe gw bisa ndaki Gawalise.

Hari ke-20 (Kamis, 20 Mei 2010):
(SMS jam 10.15 wib): Alhamdulillah ternyata Tawaeli -Toboli 48 km sangat mudah dilewati. Tanjakan sepanjang 26 km, jalan datar 5 km, dan turunan 17 km dengan medan tebing rawan longsor. Di sisi satunya, jurang yang dalamnya mencapai 100 meteran. Mungkin kemarin (minggu lalu saat menuju Palu) waktu lewat sini karena dah kesorean dan takut kemaleman, jadi gw push genjot sepeda akibatnya capet banget.
Sekarang dh di Toboli. Tadi berangkat dari Palu jam 7 pagi. Oya kecepatan menanjak gw cuma 10 km per jam dan turun rata-rata 45 km per jam.

(SMS jam 14.57 wib): Mas, ogut dah nyampe Parigi jam 12 siang tadi. Tapi karena Mas Sadiq sudah hubungi temennya, anak el capitan, untuk jemput di jalan, maka untuk menghormati beliau malam ini gw nginep di Parigi di kpa el capitan. Besok lanjut perjalanan ke Poso.

Tuesday, May 18, 2010

Perjalanan Bersepeda Seorang Diri: Manado-Jakarta, Hari ke-14 s.d. 18 (MENDAKI NOKILALAKI DAN GAWALISE)



(Ditulis dan diolah oleh Kaes, berdasarkan pesan singkat dan pembicaraan via hp)

Hari ke-14 (Jumat, 14 Mei 2010):
Mendaki Gunung Nokilalaki di Sulawesi Tengah bersama teman-teman dari Mapala Universitas Tadulako Palu.

Hari ke-15 (Sabtu, 15 Mei 2010):
SMS: Ogut dah sampe puncak gunung Nokilalaki, sekarang lagi turun ke Pos II.









Hari ke-16 (Minggu, 16 Mei 2010):
catatan: tidak ada kabar.

Hari ke-17 (Senin, 17 Mei 2010):
SMS: Rest seharian setelah ndaki Nokilalaki. Besok lanjut menuju Poso. Nggak jadi ndaki Kawalise karena waktu dah banyak habis di Palu.

Hari ke-18 (Selasa, 18 Mei 2010):
SMS Pukul 11.02 wib: Mas sori, ternyata tadi malam ogut "dipaksa" naik Gawalise. Logistik ditanggung Mas Sadiq, pendiri Mapala Santigi Fakultas ISIP Univ Tadulako Palu. Ogut naik ke puncak berdua dengan Mas Bahar, pendaki asal Makassar yang dah menetap dengan keluarga di Palu. Naik Gawalise tengah malam dan langsung terkena hujan. Dilanjutkan pagi dalam keadaan gerimis. Sampe puncak jam 10.12. Sekarang sedang rest untuk turun.

SMS berikutnya: Gawalise adalah gunung di atas kota Palu sebelah Barat. Mempunyai jalur pendakian menanjak tajam dengan medan ladang, alang-alang tinggi, dan hutan hujan.

Friday, May 14, 2010

Perjalanan Bersepeda Seorang Diri di Sulawesi, Hari Ke-11 s.d. Ke-13



(Ditulis dan diolah oleh Kaes, berdasarkan pesan singkat dan pembicaraan via hp)

Hari ke-11 (Selasa, 11 Mei 2010):
(siang): Di Teluk Tomini nich, lagi rest sebentar sambil liat laut. Oya tanjakan masih biasa aja. Belum ketemu yang lebih gila dari Flores (liat perjalanan tahun 2006). Sekarang dah mau jalan lagi nich.
(sore): di Polsek Tinombo Selatan, 15 km sebelum Tada.

Hari ke-12 (Rabu, 12 Mei 2010):
Allahu Akbar...tanjakan sepanjang 17 km bisa diatasi dengan tenaga pemberian-Nya. Dari Toboli jam 3 sore. Sekarang dah di Polsek Palu Utara. Kecepatan menanjak 8 km per jam. Kecepatan turun rata-rata 38 km per jam.

Hari ke-13 (Kamis, 13 Mei 2010):
Pagi ini meluncur ke Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah. Cari markas Mapala-nya.
(Sore): Ogut sekarang di kaki gunung Nokilalaki, siap-siap mau ndaki. Sabtu atau minggu dah sampe Palu lagi dan akan langsung ndaki gunung Gawalise.

Monday, May 10, 2010

Perjalanan Bersepeda Seorang Diri di Sulawesi, Hari Ke-4 s.d. Ke-10


(Ditulis dan diolah oleh Kaes berdasarkan pesan singkat yang diterima dari Iwansunter)


Hari Ke-4 (Selasa, 4 Mei 2010):
Pagi ini jam 08.30 WITA start dari Universitas Sam Ratulangi Manado. Jam 11.30 WITA dah nyampe Amurang. Sekitar 14 kilometer setelah Amurang hujan lebat turun. Aku berhenti neduh dulu di sebuah Masjid.
Setelah hujan reda, kayuhan sepeda dilanjutkan. Posisi sore ini adalah di desa Tanamon Minahasa. Aku nginep di Masjid. Mulai habis Isya, hp aku matikan untuk menghemat batere.

Hari Ke-5 (Rabu, 5 Mei 2010):
Hari ini medan yang kulalui penuh dengan tanjakan. Setelah sempat mampir di sebuah masjid siang tadi, kini aku dah hampir masuk desa Sangkub.

Melihat kontur jalan Sulawesi yang banyak tanjakan, kayaknya Luwuk dan Kendari nggak jadi diambil. Dari Poso aku mau langsung ke arah Makassar aja. Saat ini aku sedang di sebuah Masjid yang letaknya 7 km sebelum Bolaang Itang.

Hari Ke-6 (Kamis, 6 Mei 2010):
(siang) Saat ini lagi di sebuah Masjid di Kwandang, 30 km sebelum Isimu Gorontalo.
(sore) Dah masuk kota Gorontalo. Malam ini numpang nginep di Mapala Universitas Negeri Gorontalo. Besok pindah ke kos-an temen kenalan di sini.

Hari Ke-7 (Jumat, 7 Mei 2010):
(tidak ada pesan masuk)

Hari Ke-8 (Sabtu, 8 Mei 2010):
Karena ketemu kota besarnya masih sangat jauh (Poso), ogut di sini (Gorontalo) rest lagi sekalian ngademin dengkul. Besok minggu baru lanjut ngowes lagi.

Hari Ke-9 (Minggu, 9 Mei 2010):
(sore) Di polsek Marisa nyampe jam 16.45 WITA. Ogut langsung rest, capek banget.
Malam ini tidur di dalam sel tahanan hehehe. Oya tadi dijamu makan malam sama Kapolsek Patilanggio, Pak Supriadi yang lagi main ke Polsek Marisa. Kebetulan dia orang Cilincing (Jakarta Utara).

Hari Ke-10 (Senin, 10 Mei 2010):
(pembicaraan lewat HP sore hari) Berangkat meninggalkan Marisa jam setengah tujuh pagi. Sempat mampir di Polsek Patilanggio, ngobrol-ngobrol dulu di sana. Sekarang ogut dah di Polsek Bolano. Numpang nginep di sini.
Kondisi badan masih fit. Tapi dengkul terasa capek banget....
Mau upload foto perjalanan di facebook nggak bisa karena sinyal ind***t selama di perjalanan jelek banget.

Monday, May 03, 2010

Mendarat di Manado

(Hari Pertama dan Kedua, Perjalanan Bersepeda Seorang diri di Pulau Sulawesi)

Dan aku yang bodoh ini akhirnya bisa mendarat juga di kota Cakalang, Manado.
Yup, aku nggak pernah mimpi sebelumnya jika akhirnya keinginan ku untuk berpetualang di pulau Sulawesi menjadi kenyataan. Memang saat ini aku belum melakukan perjalanan tersebut namun paling tidak, setelah aku ada di Manado maka satu-satu jalan pulang menuju Jakarta hanyalah dengan menggowes sepeda Polygon ku ini hehehe.
Hari Sabtu lalu (1 Mei 2010) aku menumpang pesawat Lion Air yang tiketnya dibelikan oleh Kakakku. Bahkan dia juga yang mengantar aku ke Bandara Soekarno Hatta bersama ibu ku tercinta.
Aku hanya bisa berdoa dan berpasrah kepada-Nya akan perjalananku kali ini yang akan memakan waktu sekitar 3 bulan dalam perhitunganku.
Semoga aku bisa melaluinya.
Kemarin (minggu, 2 Mei 2010) aku mencoba melakukan pemanasan dengan menempuh jarak kurang lebih 89 km: Manado - Bitung (PP). Hasilnya: Pahaku pegel-pegel ^^