Tuesday, June 13, 2006

JALUR: PEKANBARU - PADANG

Ini adalah jurnal perjalananku di hari ke-55 s.d. ke-57 yang merupakan bagian dari perjalanan bersepedaku seorang diri: Jakarta – Sabang, NAD – Jakarta – Larantuka, NTT – Jakarta

PERJALANAN: PEKANBARU - PADANG

Minggu, 11 Juni 2006 (Hari ke-55) Perjalanan Arah Pulang:

Pagi ini aku kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini sepeda tidak aku arahkan menuju Jambi melainkan ke arah kota Padang, Sumatera Barat. Ya, aku berencana untuk singgah di kota tersebut sebelum pulang menuju Jakarta.

Cuaca pagi ini tidak cukup bersahabat. Sesaat setelah meninggalkan kota Pekanbaru hujan menghantamku dengan derasnya. Karena tidak ingin kehilangan jarak tempuh, kuputuskan untuk mengenakan rain coat dan tetap mengayuh sepeda Polygonku.

Namun, lebatnya hujan mampu ”menembus” rain coat yang kupakai. Akupun basah kuyuh. Baju, celana, dan sepatuku basah.

Siang hari aku beristirahat sejenak di kota Bangkinang, Riau. Di sore hari kayuhanku membawaku tiba di desa Tanjung Pauh, kecamatan Pangkalan, Sumatera Barat. Kuputuskan untuk mencari tempat beristirahat di sana. Alhamdulillah, seorang pengurus masjid bernama Pak Mochtar memberikan sambutan kepadaku dengan sangat ramah. Malam itu, aku bermalam di masjid tersebut.

Catatan khusus:

Sahabat, pemandangan yang kusaksikan selama dalam perjalanan dari kota Bangkinang menuju Tanjung Pauh, Subhanallah, sangat luar biasa. Sungguh menakjubkan! Selama melakukan ekspedisi kali ini, baru saat ini aku menyaksikan suatu pemandangan alami yang begitu menakjubkan. Sungguh sulit kulukiskan, sahabatku.

Senin, 12 Juni 2006 (Hari ke-56) Perjalanan Arah Pulang:

Setelah berpamitan pada Pak Mochtar dan mengucapkan banyak terima kasih atas sambutannya yang hangat, kulanjutkan kembali perjalananku pagi ini. Setelah merengkuh meter demi meter, siang hari aku tiba di kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Pemandangan dalam jalur yang kulalui hari ini pun ternyata tidak kalah dengan jalur kemarin. Terlebih saat aku melalui Kelok Sembilan, Wuihh sungguh indah nian Sumatera Barat, begitu gumamku.

Di kota Payakumbuh, kusempatkan untuk mampir ke sebuah Gerai Telkomsel yang ada di kota ini untuk sekedar melaporkan kondisi sinyal telepon seluler selama dalam perjalanan yang telah kulalui beberapa hari ini.

Sore hari ini aku tiba di kota Padang Panjang. Kususuri kota itu untuk mencari tempat bermalam. Tak terasa aku telah mengarah keluar kota Padang Panjang. Tanpa ragu, kukayuh terus sepedaku untuk mencari masjid, kantor polisi, atau apa saja yang bisa kujadikan tempat melepas lelah. Namun hingga jam 8 malam, aku masih belum menemukannya. Beberapa masjid kecil yang kudatangi menolak mengijinkan aku untuk bermalam. Aku berpikir malam itu aku telah menjadi ”gelandangan”. Alhamdulillah kayuhanku tiba di sebuah kompleks Brimob Polri. Setelah kujelaskan kisah perjalananku dan keinginanku untuk menumpang bermalam, aku diijinkan oleh petugas jaga. Syukurlah aku tidak jadi menjadi seorang ”gelandangan” malam itu J

Selasa, 13 Juni 2006 (Hari ke-57) Perjalanan Arah Pulang:

Pagi-pagi kukayuh kembali sepedaku dengan bersemangat. Aku sudah tidak sabar untuk bisa menginjakkan kakiku di kota Padang. Aku tahu (melalui peta yang kubawa) jarak dari Padang Panjang menuju kota Padang sudah tidak terlalu jauh. Segera saja kususuri jalan menurun yang ada dihadapanku.

Sekitar jam 12 siang, aku tiba di kota Padang. Allahu Akbar, akhirnya aku tiba di kota nan indah. Di kota itu, aku menemui seorang teman kenalanku. Rasa senang hinggap di hatiku saat kubisa bertemu dengan teman yang sebelumnya hanyalah seorang teman virtual J Aku pun berniat untuk menghabiskan waktuku esok hari di kota nan indah ini sekaligus menghilangkan rasa lelah yang telah lama menghinggapiku. Rencana, lusa aku akan mengarungi jalur Barat Sumatera untuk pulang kembali di Jakarta. Aku juga ingin singgah di Bengkulu. Insya Allah.

Oya, malam ini aku bermalam di markas Mapala Fakultas Pertanian Universitas Andalas.

No comments: