Friday, June 30, 2006

PERJALANAN: BENGKULU - LAMPUNG - JAKARTA



Ini adalah jurnal perjalananku di hari ke-66 s.d. ke-74 yang merupakan bagian dari perjalanan bersepedaku seorang diri: JAKARTA – SABANG, NAD – JAKARTA – LARANTUKA, NTT – JAKARTA

Kamis, 22 Juni 2006 (Hari ke-66) Perjalanan Arah Pulang:

Seharian kemarin aku berada di kota Bengkulu. Kunikmati pojok-pojok kota agar bisa lebih mengenal kota ”ketupat” ini. Aku sempat mampir ke kantor teman kakakku yang berada di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bengkulu. Bahkan tadi malam aku menumpang menginap di kantor tersebut.

Pagi ini aku kembali mengayuh sepeda Polygon-ku. Kususuri jalan sepanjang pinggir pantai Samudera Indonesia. Ombak-ombak nan besar seolah melambai-lambai kepadaku. Entahlah, apakah mereka turut menyemangatiku atau malah mengejekku karena melihatku mengayuh sepeda. Kulalui kota-kota kecil seperti Kertopadang, Cahayanegeri, Tais, Masmambang, Tallo, Allas, Pinoh, dan Manna (masih di wilayah Provinsi Bengkulu). Di kota terakhir itulah malam ini aku menginap di sebuah masjid yang diurus oleh anak-anak SMA setempat.

Jumat, 23 Juni 2006 (Hari ke-67) Perjalanan Arah Pulang:

Setelah berpamitan dengan sobat-sobat mudaku, anak-anak SMA pengurus masjid, kulanjutkan perjalananku. Hari ini jalurnya masih jalur pinggir pantai. Namun jalan yang kulalui kadang datar, kadang menanjak, dan kadang menurun. Siang hari aku telah tiba di perbatasan antara Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Lampung. Di wilayah Tanjung Merpas (perbatasan) aku menyusuri hutan alam yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan. Sungguh sebuah pemandangan hutan yang benar-benar alami!

Sore harinya aku tiba di Desa Rata Agung Kecamatan Lemong Kabupaten Lampung Barat. Malam ini aku menginap di rumah seorang kepala desa. Baru kali ini aku diterima dengan baik oleh seorang kepala desa dan memperkenankan aku menginap dirumahnya. Trims ya Pak Kades...

Sabtu, 24 Juni 2006 (Hari ke-68) Perjalanan Arah Pulang:

Kukayuh kembali sepedaku pagi ini setelah berpamitan dengan Bapak Kepala Desa. Kuucapkan terima kasih atas kebaikkannya menerima dan mengijinkan aku menginap di rumahnya. Kulalui kota kecil Pugungtampat dan Lokpandan sebelum memasuki kota kecil Krui (wilayah Provinsi Lampung). Dari kota kecil ini kuambil jalan yang berbelok ke kanan menuju kota Liwa. Mulai saat itu jalur yang kulalui sangat menanjak dengan sudut tanjakkan sekitar 45 derajat. Wuiih sungguh berat perjalanan kali ini. Inilah rute dengan tanjakan yang paling ”ganas” dari banyak rute yang telah kulalui selama 2 bulan ini. Semua jalan-jalan seperti ini kunikmati saja meskipun telah membuat betisku semakin mengeras. Sekitar pukul 14.30, aku tiba dan beristirahat sejenak di kota nan sejuk Liwa.

Setelah kurasakan tenagaku pulih kembali, kulanjutkan kayuhanku kembali. Saat menjelang petang aku tiba di kota kecil KINALI, Lampung Barat. Namun aku mengalami kesulitan mencari tempat bermalam. Di kota ini keinginanku menumpang menginap di rumah Kades ataupun Camat, ditolak. Pasrah dengan keadaan, kucari sebuah masjid untuk menunaikan sholat Magrib. Alhamdulillah, setelah sholat, seorang jamaah menghampiriku dan bertanya tentang aku. Lantas, kuceritakan saja segalanya tentang diriku dan perjalananku. Spontan, pemuda tersebut (belakangan aku tahu ia seorang yatim dan bernama Agus) mengajakku untuk bermalam di rumahnya. Sungguh Allah selalu memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang membutuhkan.

Minggu, 25 Juni 2006 (Hari ke-69) Perjalanan Arah Pulang:

Hari ini jalur yang kulalui sangat menanjak. Bahkan saat memasuki wilayah gunung Sekincau di siang hari, terpaan udara dingin sangat terasa. Ini menandakan tingginya wilayah tersebut diukur dari atas permukaan laut. Kupompa terus semangatku agar mampu mengayuh sepedaku melalui wilayah pegunungan ini. Setelah melalui kota kecil Pajarbulan, jalan mulai menurun kulalui untuk menuju kota kecil lainnya, Cahayanegeri. Akhirnya menjelang petang aku tiba di kota Kotabumi, Lampung. Karena kurasakan hari masih cukup terang, sepeda tidak kuhentikan di kota ini. Kulanjutkan kayuhanku hingga hari menjadi cukup gelap. Kira-kira 10 kilometer dari kota Kotabumi, aku tiba di kecamatan Kali Balangan dan bermalam di sana. Malam ini aku menumpang menginap di kantor Polsek setempat.

Senin, 26 Juni 2006 (Hari ke-70) Perjalanan Arah Pulang:

Kubutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk bisa tiba di desa Padang Ratu. Di desa ini aku menyambangi sanak keluargaku yang tinggal di sana. Yah, hari ini dan besok aku ingin beristirahat cukup setelah menempuh jalur-jalur yang ”ganas” dua hari kemarin.

Selasa, 27 Juni 2006 (Hari ke-71) Perjalanan Arah Pulang:

Hari ini full waktuku kuhabiskan untuk beristirahat guna memulihkan tenagaku. Insya Allah besok perjalan menuju kembali ke Jakarta akan kulanjutkan.

Rabu, 28 Juni 2006 (Hari ke-72) Perjalanan Arah Pulang:

Pagi-pagi sekali kuberpamitan dengan sanak keluargaku yang ada di desa Padang Ratu. Kukayuh kembali sepedaku dengan target tujuan adalah kota Bandar Lampung. Tidak ada yang terlalu istimewa dalam perjalananku hari ini. Jalan-jalan yang relatif datar kulalap dengan mudah. Sampai-sampai, rasanya seperti tidak mengayuh. Maklum, kemarin-kemarin kakiku telah ditempa tanpa henti dengan jalur menanjak.

Sore hari aku tiba di kota Bandar Lampung dan menumpang beristirahat di Gumpalan (Mapala Fakultas Pertanian Universitas Lampung).

Kamis, 29 Juni 2006 (Hari ke-73) Perjalanan Arah Pulang:

Hari ini kutempuh perjalan dengan jalur yang cukup menanjak menuju pelabuhan Bakauheni. Awalnya aku membayangkan akan dihadang oleh jalur terjal yang ganas karena masih teringat dalam memoriku bagaimana dua bulan lebih yang lalui aku sempat kewalahan untuk mengayuh sepeda di jalur ini. Namun ternyata semuanya berjalan lancar. Tanjakkan yang kukhawatirkan tidak lebih ganas dibandingkan jalur Bengkulu- Lampung.

Sekitar jam 3 siang aku sudah berada di atas feri penyeberangan menuju pelabuhan Merak. Sesaat setelah turun dari feri di Pelabuhan Merak, kuucapkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT karena aku masih diberikan kekuatan dan kesehatan untuk bisa menginjakkan kakiku kembali di tanah Jawa ini. Tanpa membuang waktu, ku kayuh kembali sepedaku menuju Jakarta. Semula aku berencana untuk menginap di kota Cilegon, Banten. Namun karena saat tiba di kota tersebut hari masih sangat terang, kuputuskan untuk tetap mengayuh menuju kota berikutnya, kota Serang.

Setibaku di kota Serang, kuarahkan sepedaku menuju Universitas Tirtayasa (UNTIRTA) untuk beristirahat di sana malam ini.

Jumat, 30 Juni 2006 (Hari ke-74) Perjalanan Arah Pulang:

Pukul 9.30 kumulai kayuhanku hari ini. Jalan yang kulalui semakin terasa ringan. Kalau pun terasa berat, itu lebih disebabkan karena jalan-jalan tersebut dipenuhi dengan kendaraan-kendaraan yang hilir-mudik. Maklum, aku hampir mendekati ibukota.

Siang hari sebelum waktu sholat Jumat, aku telah tiba di kota Balaraja, Tangerang. Kucari masjid untuk menunaikan sholat Jumat sekaligus mengistirahatkan kaki dan pantatku. Sekitar pukul 3.00 sore kayuhanku memasuki pinggir kota Jakarta. YES...!!! Setelah 74 hari, aku tiba kembali di kampung halamanku........ ALLAHU AKBAR...TUHAN MAHA BESAR...

Terima kasih Yaa Allah yang telah memberiku kelancaran dalam melaksanakan ekspedisiku kali ini.....

No comments: