Sunday, June 11, 2006

PERJALANAN: MEDAN - PEKANBARU

Ini adalah jurnal perjalananku di hari ke-50 s.d. ke-54 yang merupakan bagian dari perjalanan bersepedaku seorang diri: Jakarta – Sabang, NAD – Jakarta – Larantuka, NTT – Jakarta

Selasa, 6 Juni 2006 (Hari ke-50) Perjalanan Arah Pulang:

Pagi ini kutinggalkan kota Medan dan keramahan sobat-sobatku di Mapala Institut Teknologi Medan (ITM) dan Mapala Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Ya, aku harus melanjutkan perjalanan pulangku kembali menuju Jakarta. Selama hampir 3 hari ini, aku beristirahat full di kota Medan. Semenjak turun dari gunung Sinabung (2457 mdpl) dan kemudian mengayuh sepeda kembali menuju kota Medan, kaki terasa sangat pegal. Makanya kuputuskan untuk beristirahat cukup agar bisa memulihkan tenaga dan terutama kakiku. Aku sangat bersyukur sobat-sobatku di kedua Mapala tersebut sangat menerima kehadiranku di tengah-tengah mereka. Terima kasih wahai sobat-sobatku.

Sore hari ini aku tiba di daerah Simpang Kawat, Sumut yang berjarak kurang lebih 150-an kilometer dari kota Medan (kurang lebih 8 kilometer setelah kota Kisaran). Dan malam ini aku bermalam di sebuah kantor polisi lalu lintas yang ada di kota tersebut.

Rabu, 7 Juni 2006 (Hari ke-51) Perjalanan Arah Pulang:

Setelah berpamitan dengan para Polisi yang baik hari, aku segera mengayuh sepedaku. Targetku hari ini adalah kota Rantau Prapat. Dan alhamdulillah sebelum senja aku telah tiba di kota tersebut. Di kota ini sobatku dari GMPA Mapala ITM telah menungguku. Malam ini aku menginap di tempat tinggalnya.

Kamis, 8 Juni 2006 (Hari ke-52) Perjalanan Arah Pulang:

Hari ini kukayuh sepedaku sejauh kurang lebih 140-an km, menempuh jarak kota Rantau Prapat, Sumut ke kota Baganbatu, Riau. Ya, hari ini aku telah memasuki Provinsi Riau. Di kota ini aku bermalam di sebuah masjid.

Jumat, 9 Juni 2006 (Hari ke-53) Perjalanan Arah Pulang:

Jarak yang kutempuh hari ini sebenarnya terasa sama dengan hari-hari sebelumnya. Hanya saja, jalanan yang kulalui hari ini begitu melelahkan. Hal ini bukan disebabkan oleh konsidi jalan yang terjal melainkan karena jalanan yang kulalui adalah ”jalan tiada berujung”. Jalan yang menghubungkan kota Baganbatu dengan kota Duri lebih banyak lurusnya dengan kebun sawit berada di kanan dan kiri jalan. Selama mengayuh sepeda, bila perhatianku kuarahkan ke depan akan nampak jalan yang begitu lurus seperti tiada berujung. Wuahh lelah sekali rasanya.

Malam ini kuhabiskan waktu di sebuah masjid. Ingin rasanya ikut menyaksikan pertandingan perdana PIALA DUNIA malam ini. Tetapi apa daya, kelelahanku mengalahkan hasratku menonton sepakbola dunia.

Sabtu, 10 Juni 2006 (Hari ke-54) Perjalanan Arah Pulang:

Kurang lebih pukul 3 sore tadi aku telah memasuki pintu gerbang kota Pekanbaru. Jarak yang kutempuh hari ini sekitar 100-an km. Langsung saja, kayuhan sepeda kuarahkan menuju Universitas Lancang Kuning. Setibanya di sana aku sempat tertegun. Tak terasa, hampir satu bulan yang lalu aku menumpang istirahat di tempat ini saat aku akan menuju Aceh. Satu bulan terasa begitu cepat berlalu. Malam ini kugunakan untuk beristirahat dengan cukup. Besok, sesuai niatku, aku akan mencoba menuju kota Padang. Rute ini berbeda dengan rute ketika aku berangkat.

1 comment:

vitri dkk said...

subhanallah mas, kamu kuat sekali. semoga kamu diberi kekuatan yang banyak.