Tuesday, June 01, 2010

Perjalanan Bersepeda Seorang Diri: Manado-Jakarta, Hari ke-29 s.d. 31 (MENUJU KENDARI)



(Ditulis dan diolah oleh Kaes, berdasarkan pesan singkat dan pembicaraan via hp. Perjalanan ini disponsori oleh Polygon, Indosat, Kelurahan Sunter Agung Jakarta, Bikepacker Community)



Hari ke-29 (Sabtu, 29 Mei 2010):
SMS I: Poso-Tentena adalah ganjalan otak dan jantungku sejak dari Jakarta. Di kilometer 9 aku nggak berani ngambil foto pesantren Walisongo yang sudah jadi puing bekas dibakar dan pembunuhan terkejam Tibo terhadap seluruh santri.
SMS II: Poso-Tentena-Taripa-Pendolo sekitar 120 km lebih. Medannya menanjak kadang turun. Melewati hutan sepi dan mendebarkan. Sekarang gw nginep di Polsek Pendolo.
SMS III: Sudah sering gw nginep di Polsek tapi baru kali ini gw diperiksa. Tas dibongkar di Polsek Pendolo ini padahal buku catatan gw isinya stempel Polsek semua. Di sini polisinya nggak percayaan, aneh..., ngapain gw ke Polsek kalo gw mau jahil....

Hari ke-30 (Minggu, 30Mei 2010):
SMS I: Dari desa Mayoa ke batas Provinsi Sulawesi Selatan jalannya 99% menanjak tanpa kompromi sejauh 22km..!
SMS II: Dari Poso-Tentena-Taripa-Pendolo hingga Wotu, intinya jalan membelah gunung.
SMS III: Tadi pagi gw terpaksa mandi di danau Poso karena dari puluhan polisi yang ada di Polsek Pendolo (Pamona Selatan) nggak ada satupun yang peduli untuk ngajak mandi di mess-nya seperti waktu gw di Polsek Pagimana. Padahal di sini polisinya banyak yang muslim dari Jawa dan Makassar (Pendolo 100% nonmuslim).
SMS IV: Dari perbatasan Sulawesi Tengah-Sulawesi Selatan 25km ke depan adalah hutan belantara. Selebihnya 29km ke depan arah Mangkutana adalah hutan dan kebun dan sudah ada rumah penduduk.

Hari ke-31 (Senin, 31 Mei 2010):
===tidak ada kabar====

No comments: