Wednesday, June 09, 2010

Perjalanan Bersepeda Seorang Diri: Manado-Jakarta, hari ke-40 (menyusuri Teluk Bone)




(Ditulis dan diolah oleh Kaes, berdasarkan pesan singkat dan pembicaraan via hp. Perjalanan ini disponsori oleh Polygon, Indosat, Kelurahan Sunter Agung Jakarta, Bikepacker Community)

Hari ke-40 (Rabu, 9 Juni 2010):

SMS I: Pak Nadi, Polisi Lalulintas itu, orang jawa asal Kediri. Orang tuanya transmigran, tinggal di Kolaka. Dia baru berumur 24 tahun. Dia duda, istrinya baru meninggal tahun lalu karena sakit padahal usia perkawinan baru 5 bulan. Dia polisi yang supel dan terbuka dengan siapa saja.

SMS II: Gila! Tanjakan kemarin yang dah gw lewatin nggak terasa. Lepas dari Lasusua ke Katoi yang berjarak 12 km ternyata tanjakannya gila banget. Baju gw basah keringat. Ini salah satu jalur tanjakan yang ada di Sultra.

SMS III: Tanjakan Lelewawo-Tolala adalah tanjakan ganas...dan pengendara yang lewatpun geleng-geleng angguk-angguk tunduk-tunduk bingung ngeliat sepeda bisa lewat jalur tersebut tanpa dituntun. Padahal bis atau mobil yang lewat pada ngos-ngosan pusing. Allah memang Maha Besar, tenaga ini milik-Mu Yaa Allah...

SMS IV: Dan sore itu penduduk Tolala tertegun melihat aku melintas selepas melewati tanjakan ganas itu. Sebuah tantangan yang nggak terlupakan. Tinggal satu lagi aku melewati tanjakan ganas di Sultra, yaitu Tanjakan Tapal Batas.

SMS V: Walau mas Tio (seorang teman Jamaah Tablig yang ketemu di jalan) masih di Lasusua tapi malam ini gw nginap di rumahnya. Dia kirim sms ke gw untuk tetangganya sebagai amanah kalo kunci rumah boleh diberi ke gw biar gw bisa tidur di dalam rumahnya.

No comments: