Thursday, May 01, 2014

Petualangan 2014: Lari Jakarta Surabaya PP, hari Ke-25

Kamis, 1 Mei 2014

foto saat memasuki kota Surabaya beberapa hari lalu

"Gw sarapan nasi rawon dan susu soda. Gw udah ketemu 3 punakawan. Yang 2 punakawan belum ketemu." (09:20)

"2 piring nasi rawon, segelas susu soda, dan sebungkus udut 234" (09:30)

"Abis makan kenyang gw dianter lagi ke tempat gw di evakuasi kemarin. Tapi gw mau sholat dan tidur dulu." (11:23)

"Gw tidur dulu di pombensin" (11:24)

"Ini info tentang punakawan gw. 1) Demo, nikah, 36 tahun. Ajudan gw yang kerjanya tukang pasang listrik. 2) Lento, nikah, 34 tahun. Guru SD. Donatur yang juga boz kalo gw mampir ke sini. 3) Aripin, bujangan, 36 tahun. Tukang bersih kaca gedung. 4) Balung, nikah, 35 tahun. Berternak kambing dan berkebun. 5) Sandi, duda, 35 tahun. Guru SMA. Keterangan: semuanya hobi mancing, kopi item, ngudut, dan ndaki gunung. Tiap orang punya sajen ciri khas masing-masing kalo gw dateng ke sini. Kecuali Lento dia bisa ngasih apa aja yang gw minta asal jangan minta istrinya." (11:37)

"Keterangan tambahan: punakawan gw tinggal di: Demo, nganjuk kota. Lento di Ngronggot Kediri. Aripin di Gringging Kediri. Balung di Ngronggot Kediri, dan Sandi di Kediri kota." (11:40)

"Hari ini gw nyantai. Gw masih tiduran setelah di anter kembali ke tempat kemarin di evakuasi. Ntar habis sholat dan cuaca teduhan gw baru lari karena hari ini cuma lari 20km sampe Nganjuk, sebelum gw ndaki gunung Wilis."

"Gw dah sholat. Gw mau lari di tengah hari bolong di terik matahari. 20 km menuju Nganjuk." (12:08)

"Gila. Lari tengah hari, 10 km aja lemesnya lumayan banget." (13:37)

"Langkahnya pela, bahkan lebih pelan dari langkahku saat berjalan kaki tahun 3 tahun lalu. Namun pasti, langkahnya kian menjauh. Jauh dari pandanganku yang sedang rest di pinggir jalan. Orang gila itu kian berjalan menjauh. Langkah yang pelan pun kalau digerakkan tanpa henti, jarak yang jauh pastilah akan terdekati. Daripada diam membisu. Itu artinya aku harus berlari kembali untuk bersegera mungkin mencapai Nganjuk." (14:01)

"Lapor, gw lagi makan rujak cingur di Nganjuk." (15:51)

Dikisahkan oleh Kuwat Slamet

1 comment:

Anonymous said...

Rujak cingur memang enak mas iwan,, ayo semangat sampe jakarta :D