Thursday, May 08, 2014

Petualangan 2014: Lari Jakarta Surabaya PP, hari ke-32

Kamis, 8 Mei 2014


Rasa jenuh kembali menghinggapi Iwan. Pagi ini ia mulai berlari kembali dari kota Ngawi meskipun dalam kondisi "setengah hati". Maklum, sudah puluhan hari ia berlari menyusuri jalan raya pulau Jawa. Terpaan terik matahari telah menjadi menu harian bagi dirinya.

"Habis sarapan santai dulu nunggu nasi turun." (07:07)

"Hari ini gw males banget lari. Tas kayaknya makin berat. Ditambah mata ngantuk. Gw mau tidur dulu biar bisa fresh." (09:00)

"Tatkala jalan kaki dulu, panas seperti ini masih bisa ku nikmati. Ku renungkan tiap meternya. Tapi kini perjalanan lari ini telah membuatku hanya tertegun dan sudah membayangkan lelah yang ada di depan. Belum lagi debur keringat yang kan menghantam tubuh. Lari secara kejiwaab aja udah lebih sulit daripada jalan kaki." (12:57)

"Kejadian dalam perjalanan seperti ini yang tau-tau males plus ngantuk, mengingatkan gw waktu bersepeda tahun 2006. Lepas dari Lhokseumawe ke arah Langsa, mata gw terasa berat yang akhirnya sepeda gw belokin ke sebuah masjid dan gw langsung tidur kayak orang pingsan." (13:14)

"Kaos MNC yang gw pake dari Jakarta udah gw buang. Gw ganti kaos pemberian League. Begitu juga kaoskaki yang gw bawa dari Jakarta, udah jelek. Gw ganti sama kaoskaki League." (13:20)

"Batu kilometer Ngawi - Mantingan ngaco. Nggak berurut, kadang terbalik-balik. Pantes gw lari perasaan udah 5km tapi batunya turun cuma jarak 1 km. Eh pas lagi santai liat batu kilometer nggak taunya udah loncat jauh selisihnya." (14:35)

(to be continued)

Dikisahkan oleh Kuwat Slamet

1 comment:

Anonymous said...

Nikmatin aja bang ciptaan Tuhan sepanjang jalan, ayo lanjut v.t adhi