Sunday, April 17, 2016

Day 14, Bersepeda Keliling Pulau Kalimantan 2016

Day 14, Minggu, 17 April 2016 (Etape III: Brunei - Sabah, 346 km)
Rute Perjalanan
Kemarin Iwan memulai perjalanan etape III, yaitu rute Brunei - Sabah yang berjarak sekitar 346 kilometer. Di awal perjalanannya ini ia dilepas oleh Mas Agus Oglenk, seorang Arekmania yang tinggi di Brunei.
Pada etape III ini Iwan melakukan perjalanan bersepedanya seorang diri. Sejak di Miri, Sarawak, Iwan tidak bersama-sama lagi dengan Om Alex akibat terpisah saat memasuki kota Miri. Mereka berdua saling mencari namun tidak saling bertemu. Maklum, kota Miri cukup luas.
Saat itu, Om Alex memutuskan untuk menginap di Miri sedangkan Iwan tetap melanjutkan perjalanan hingga ke pinggiran kota Miri.
Saat terpisah tersebut, mereka memang tidak bisa saling berkomunikasi karena selama berada di wilayah Sarawak dan Brunei Iwan memutuskan untuk tidak mengaktifkan telepon selularnya. Alasannya adalah karena biaya pulsa yang mahal. Maklum, di setiap petualangannya Iwan selalu memiliki "bekal" yang sangat-sangat minim. Apapun ia lakukan demi bisa berhemat agar ia bisa menyelesaikan perjalanannya hingga kembali ke Sunter Agung, Jakarta Utara.

Siang tadi, sekitar pukul satu siang, telepon saya berdering. Di layar hape muncul sebuah nomor yang tidak saya kenal namun tertulis lokasi Malaysia. Tentu, saya pun segera menerima telepon masuk tersebut.
Di ujung telepon, terdengar suara Iwan. Ia mengabarkan tentang posisi dirinya saat ini. Tak lupa, ia juga mengatakan bahwa telepon yang ia pakai adalah telepon seorang sahabat yang ia temui di daerah Sipitang, Malaysia. Rupanya beberapa sahabat di Malaysia, ikut memantau perjalanannya, katanya.
Bersama Bang Prabhu Al Maye di
Sipitang, Sabah, Malaysia
Bersama seorang sahabat di
Sipitang, Sabah, Malaysia
Iwan menjelaskan singkat tentang posisi ia beberapa hari lalu yaitu  bahwa saat di Sibu ban sepedanya bocor. Saat di Brunei, teman-teman Aremania membelikannya ban sepeda baru, rantai, dan helm. (Sekedar catatan: sepeda yang Iwan kendarai saat ini adalah sepeda bekas yang telah ia pakai berkali-kali. Bila biasanya dalam perjalanan bersepeda ia mendapat sponsor dari Polygon, namun di perjalanan kali ini ia tidak mendapat sponsor dari manapun. Sehingga, sepeda yang ia bawa memang tidak dalam kondisi prima).

Iwan juga menceritakan bahwa ia menumpang menginap di sebuah surau di komplek Customs Malaysia saat berada di perbatasan Malaysia - Brunei. Sejak terpisah dengan Om Alex, Iwan memang harus kembali ke "kebiasaan" lamanya bisa ia sedang berpetualang, yaitu berusaha survive bila saat malam tiba. Ia akan mencari tempat tumpangan apa saja, di mana saja. Biasanya yang menjadi target tumpangan adalah: mushola, masjid, pos polisi, pombensin, rumah penduduk, atau apa saja, Dan bila sudah tidak ada lagi tempat untuk menumpang menginap, biasanya ia mendirikan tenda di pinggir jalan sepanjang dirasakan aman dan nyaman.

Dalam pembicaraan singkat melalui telepon, Iwan mengutarakan bahwa target hari ini adalah mampu mencapai Beaufort. Sedangkan target keesokkan harinya adalah Kinabalu, Sabah.
Sayang, kali ini tidak ada dokumentasi berupa foto yang saya terima.

Dikisahkan oleh Kuwat Slamet

No comments: